Harga kebutuhan pokok yang terus merangkak naik belakangan ini menjadi keresahan banyak keluarga di Indonesia. Beras, minyak goreng, gula, hingga sayur mayur mengalami kenaikan harga yang cukup signifikan. Sementara itu, pendapatan masyarakat umumnya tetap sama, bahkan ada yang justru menurun.
Lantas, bagaimana cara agar uang yang kita miliki tetap cukup di tengah kondisi seperti ini? Berikut beberapa strategi yang bisa diterapkan:
1. Buat Catatan Keuangan Bulanan
Langkah pertama adalah menyusun catatan sederhana mengenai pemasukan dan pengeluaran. Dengan begitu, Anda bisa melihat dengan jelas kemana saja uang mengalir.
Prioritaskan kebutuhan pokok seperti makan, listrik, transportasi, dan pendidikan anak.
Tunda pengeluaran non-esensial seperti belanja barang tersier atau hiburan berlebihan.
Gunakan prinsip “uang masuk harus lebih besar dari uang keluar” untuk menjaga keseimbangan.
2. Bedakan Kebutuhan dan Keinginan
Kenaikan harga membuat kita harus lebih bijak. Tidak semua yang diinginkan adalah kebutuhan.
Belanja hanya barang yang benar-benar dibutuhkan.
Kurangi kebiasaan konsumtif, misalnya makan di luar terlalu sering.
Cari alternatif yang lebih murah tanpa mengorbankan kualitas, seperti memilih pasar tradisional dibanding supermarket besar.
3. Manfaatkan Strategi Substitusi
Jika harga satu bahan pokok melonjak, carilah penggantinya.
Jika harga daging sapi naik, beralihlah ke ayam, ikan, atau tempe yang lebih ramah di kantong.
Pilih sayur dan buah musiman yang lebih segar dan murah.
Gunakan bahan lokal yang harganya lebih stabil daripada produk impor.
4. Rajin Cari Promo dan Diskon
Di era digital, banyak supermarket dan e-commerce yang rutin memberikan promo atau voucher belanja.
Bandingkan harga di beberapa tempat sebelum membeli.
Manfaatkan promo harian, cashback, atau diskon ongkir.
Belanja grosir untuk barang tahan lama agar lebih hemat.
5. Rencanakan Menu Mingguan
Dengan merencanakan menu harian, belanja jadi lebih terarah dan tidak boros.
Buat daftar belanja berdasarkan menu yang sudah disusun.
Masak dalam porsi yang cukup agar tidak ada makanan terbuang.
Gunakan bahan sisa secara kreatif, misalnya sisa ayam bisa diolah jadi sup atau nasi goreng.
6. Cari Sumber Penghasilan Tambahan
Jika memang sulit menekan pengeluaran, salah satu solusi adalah menambah pemasukan.
Manfaatkan keterampilan yang dimiliki untuk usaha sampingan, misalnya menjual makanan rumahan, kerajinan, atau membuka jasa online.
Ikut program freelance yang sesuai kemampuan.
Gunakan aset yang ada, seperti kendaraan untuk ojek online atau ruang kosong di rumah untuk usaha kecil.
Kesimpulan
Kenaikan harga sembako memang tidak bisa kita kendalikan, namun cara kita mengatur uang sepenuhnya ada di tangan kita. Dengan membuat perencanaan keuangan yang jelas, membedakan kebutuhan dan keinginan, mencari alternatif lebih murah, hingga menambah penghasilan, kondisi keuangan keluarga tetap bisa stabil.
Ingat, kunci utama menghadapi situasi ini adalah disiplin, bijak, dan kreatif dalam mengelola uang.